8. Kesagake
Tercatat binatang liar paling berbahaya di Jepang
adalah Giant Hornet Jepang, yang membunuh
rata-rata 40 orang per tahun. Namun, predator
terbesar, dan paling kuat ditanah Jepang adalah
Bear Brown, dan mungkin yang paling brutal
dalam sejarah adalah serangan beruang yang
terjadi di desa Sankebetsu, Hokkaido, pada tahun
1915.
Pada saat itu, Sankebetsu adalah sebuah desa
pertama dengan penduduk yang sangat sedikit
dan berada di daerah liar. Kawasan itu dihuni oleh
beruang coklat, termasuk beruang jantan raksasa
yang dikenal sebagai Kesagake.
Dahulu, Kesagake datang ke Sankebetsu untuk
memakan jagung panen penduduk setempat.
Terasa menjadi gangguan, dia ditembak oleh dua
penduduk desa dan melarikan diri ke
pegunungan, ia dilaporkan terluka. Para
penduduk desa percaya bahwa, setelah ditembak,
beruang akan takut pada manusia dan menjauhi
tanaman panen. Namun mereka salah.
Pada tanggal 9 Desember 1915, Kesagake muncul
lagi. Dia memasuki rumah keluarga Ota, di mana
istri petani sedang merawat bayinya sendirian.
Beruang itu menyerang bayi, membunuh bayi,
lalu mengincar sang istri petani.
Dia mencoba membela diri dengan melemparkan
kayu bakar ke binatang itu, namun akhirnya
Kesagake menyeretnya ke hutan. Ketika orang-
orang datang, mereka menemukan lantai dan
dinding yang berceceran darah.
Tiga puluh orang pergi ke hutan, bertekad untuk
membunuh beruang dan menyelamatkan wanita
malang itu. Mereka menemukan Kesagake dan
menembaknya lagi, tetapi mereka gagal untuk
membunuhnya.
Hewan itu lari dan mereka menemukan sebagian
tubuh wanita yang telah dimakan terkubur di
bawah salju, di mana beruang telah menyimpan
tubuh wanita tersebut untuk dikonsumsi nanti.
Beruang itu kemudian kembali ke peternakan
keluarga Ota, dan penjaga bersenjata dikirim
untuk berjaga-jaga akan serangan Kesakage. Tapi
strategi ini meninggalkan celah di rumah lain yang
tidak terlindungi, dan Kesagake mengambil
keuntungan dari celah ini, menyerang rumah
keluarga pelaku Curanmor Miyoke dan semua
orang di dalamnya.
Meskipun beberapa orang berhasil melarikan diri,
dua anak tewas dan begitu juga seorang wanita
hamil, yang menurut saksi yang selamat,
memohon untuk kehidupan bayi yang
dikandungnya kepada sang predator.
Tentu saja, itu semua sia-sia, Kesagake
membunuhnya juga. Ketika penjaga menyadari
kesalahan mereka dan kembali ke rumah Miyoke,
mereka menemukan mayat dari dua anak, wanita
dan janin yang dikandungnya semua tergeletak
disekitar darah yang menutupi lantai.
Hanya dalam dua hari, Kesagake telah
membunuh enam orang. Para penduduk desa
ketakutan dan sebagian besar penjaga
meninggalkan pekerjaan mereka karena takut.
Seorang pemburu beruang terkenal, diberitahu
tentang kejadian tersebut, dan ia mengidentifikasi
beruang tersebut sebagai Kesagake dan
memberitahu bahwa beruang itu benar-benar
mengincar desa Sankebetsu.
Pada awalnya ia menolak untuk berpartisipasi
dalam perburuan, tetapi akhirnya dia bergabung
dengan grup dan dia adalah salah satu orang
yang akhirnya berhasil membunuh Kesagake.
Beruang itu berukuran hampir tiga meter dengan
berat 380 kg. Jenazah manusia ditemukan di
perutnya. Insiden mengerikan tidak berakhir di
sana, beberapa orang yang selamat dari serangan
meninggal karena luka-luka. Salah satu korban
tenggelam di sungai.
Daerah ini segera ditinggalkan oleh penduduk
desa dan menjadi sebuah kota hantu. Bahkan
sampai saat ini, insiden Sankebetsu tetap menjadi
serangan binatang terburuk dalam sejarah
Jepang, dan salah satu yang paling brutal dalam
sejarah.
7. The New Jersey Shark
Serangan-serangan hiu terjadi pada tahun 1916,
pada waktu itu sedikit yang mengetahui tentang
jenis hiu yang menyerang, dan beberapa
ilmuwan bahkan mengklaim bahwa hiu itu tidak
berbahaya sama sekali.
Ini adalah salah satu dari sangat sedikit kasus
nyata ‘hiu makan orang’ yang dikenal sebagai
serangan hiu dan sebagian besar mengenal
sebagai insiden yang terisolasi.
Itu semua terjadi di sepanjang pantai New Jersey,
korban pertama adalah seorang pria muda
bernama Charles Vansant yang diserang di air
yang sangat dangkal saat berenang dengan
anjing kesayangannya, beberapa orang,
termasuk keluarganya, menyaksikan serangan
tersebut, dan penjaga pantai bergegas untuk
menyelamatkan pemuda itu.
Hiu itu sangat ulet dan tampaknya mengikuti
pergerakan penjaga pantai yang berjaga di pantai.
Gigi Hiu sudah memutus arteri femoralis Vansant
dan salah satu kakinya dicabik hiu tersebut, ia
mengeluarkan banyak darah dan akhirnya mati
ditempat sebelum ia bisa dibawa ke rumah sakit.
Lima hari kemudian, orang lain, Charles Bruder,
diserang oleh ikan hiu yang sama saat berenang
jauh dari pantai. Pada awalnya dilaporkan oleh
saksi bahwa perahu merah telah terbalik, dalam
kenyataannya, ‘perahu merah’ adalah sebuah
perahu yang bersimbah darah Bruder.
Hiu itu menggigit putus kakinya. Ia diseret
kembali ke pantai, di mana tubuhnya yang
hancur tampaknya menyebabkannya pingsan,
tapi sudah terlambat, ia sudah mati pada saat ia
sampai ke pantai.
Walaupun hiu telah terlihat selama beberapa hari,
ilmuwan yang diberitahu mengenai serangan ini
mengklaim bahwa itu bukan serangan hiu, dan
mengatakan bahwa pelakunya mungkin ikan
paus pembunuh atau kura-kura laut.
Serangan berikutnya terjadi bukan di laut, tetapi
dalam sebuah sungai dekat kota Matawan. Sekali
lagi, orang melaporkan melihat hiu di sungai, tapi
mereka diabaikan, sampai pada tanggal 12 Juli,
seorang bocah berusia sebelas tahun diserang
saat berenang dan diseret kebawah air.
Beberapa warga kota bergegas ke sungai, dan
seorang pria bernama Stanley Fisher terjun ke air
untuk menemukan sisa-sisa anak itu, tapi dia juga
diserang oleh hiu dan meninggal karena luka-luka
yang disebabkan serangan hiu.
Korban terakhir adalah anak muda, hampir 30
menit setelah serangan terhadap Stanley Fisher.
Meskipun ia terluka parah, ia adalah satu-satunya
korban yang selamat.
Pada tanggal 14 Juli seekor hiu putih raksasa
betina ditangkap di Teluk Raritan dekat kota
Matawan. Dikatakan bahwa jenazah manusia
ditemukan di perutnya. Tapi, meskipun hiu
tersebut dikira sebagai pemakan manusia, tidak
semua orang yakin akan dugaan tersebut .
Saat ini, ilmuwan percaya bahwa meskipun hiu
putih raksasa mungkin adalah pelaku atas dua
serangan pertama, serangan sungai Matawan
mungkin dilakukan Bull Shark. Berbeda dengan
hiu putih, Bull shark dapat bertahan hidup di air
tawar, dan merupakan spesies yang sangat
agresif, yang dianggap oleh sebagian orang
sebagai hiu yang lebih berbahaya daripada hiu
putih.
Meskipun demikian, ini adalah awal dari reputasi
mengerikan Hiu Putih sebagai pemakan manusia.
Setelah dikonfirmasi bahwa serangan Jersey
adalah perbuatan hiu, hiu menjadi pemakan
manusia dalam sejarah.
Insiden tersebut menginspirasi novel yang paling
terkenal dari Peter Benchley, Jaws, yang
kemudian diadaptasi menjadi sebuah film oleh
Steven Spielberg. Bahkan saat ini, banyak orang
yang setelah melihat film takut untuk pergi ke
dalam air laut, dan semuanya dimulai pada tahun
1916
6. The Bear of Mysore
Meskipun Sloth Bear sering menganiaya
penduduk di India, mereka sangat jarang sekali
memakan korban. Bahkan, mereka sama sekali
jarang memakan daging, dan lebih memilih untuk
memakan rayap dan buah-buahan, dan sangat
menyukai madu. Namun, ada seekor Sloth Bear
jahat yang menjadi pembunuh.
Ada beberapa cerita yang sangat aneh tentang
asal-usul dari Mysore Killer Bear, beberapa orang
mengatakan bahwa beruang ini adalah seekor
pejantan dan awalnya ia menculik seorang gadis
untuk dijadikan pasangannya. Gadis itu
diselamatkan oleh warga desa dan beruang
dimasukan kedalam lubang penyiksaan.
Versi lain mengatakan bahwa beruang ini adalah
singa betina yang telah dibunuh oleh manusia,
dan ia menjadi pembunuh untuk membalas
dendam. Namun, sebagian besar ahli sekarang
percaya bahwa beruang itu mungkin terluka oleh
manusia, dan hasilnya menjadi agresif.
Beruang itu menyerang tiga lusin orang di negara
Mysore India. Ciri khas Bear Sloth, ia akan
merobek wajah korban dengan cakar dan gigi
tajamnya, dan mereka yang selamat sering
dibiarkan rusak.
12 dari korban meninggal, tiga dari mereka
dimakan, sesuatu yang sangat tidak biasa.
Beruang itu akhirnya dibunuh oleh Kenneth
Anderson, seorang pemburu yang terkenal,
walaupun binatang itu awalnya sangat sulit
ditaklukan
.
5. The Beast of Gevauden
Salah satu pemakan manusia paling terkenal,
serta yang paling misterius dari semua yang
pernah ada. Binatang ini meneror provinsi
Gevauden, Perancis 1764-1767.
Meskipun sering diakui sebagai serigala besar
yang luar biasa, faktanya binatang ini tidak pernah
benar-benar berhasil teridentifikasi. Dikatakan lebih
besar daripada serigala normal, dengan warna
bulu kemerahan dan bau tak tertahankan, serta
gigi lebih besar daripada serigala normal.
Makhluk ini membunuh korban pertama (seorang
gadis muda) pada bulan Juni 1764. Ini adalah
yang pertama dari serangkaian serangan yang
sangat tidak biasa, di mana binatang ini memburu
manusia sebagai target utamanya dan
mengabaikan hewan ternak dan domestik.
210 manusia diserang, 113 korban meninggal, dan
98 yang dimakan olehnya. Serangan itu begitu
sering dan brutal. Banyak yang percaya bahwa
makhluk ini adalah setan yang diutus oleh Tuhan
sebagai hukuman, yang lain mengira itu adalah
garou-loup, manusia serigala.
Meskipun pandangan mainstream menyebutkan
bahwa ‘Binatang’ itu mungkin hanya serigala
besar (atau beberapa serigala, karena beberapa
laporan menyebutkan dua binatang bukan satu),
kenyataannya tetap bahwa deskripsi makhluk
tersebut tampaknya tidak cocok dengan serigala
Eropa normal, yang dikenal orang pada saat itu.
Beberapa ahli percaya bahwa binatang ini
mungkin berevolusi menjadi hyena. Hyena
sebenarnya predator yang sangat kuat dan
mereka sering memangsa manusia di Afrika dan
beberapa bagian Asia.
BERSAMBUNG......
Monday, August 24, 2015
8 hewan Pemakan Manusia Terganas Di Dunia! Bagian pertama
Monday, August 24, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment